Jumat, Februari 24, 2012

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Posted by Unknown 13.41, under | No comments


PPL, wah jika anda seorang mahasiswa pasti tahu apa itu PPL. Yupz, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan pengalaman lapangan yang diarahkan untuk menunjang dan memperkuat ketrampilan mahasiswa melalui mata. PPL di laksanakan oleh mahasiswa FKIP sebelum menjadi guru sebenarnya. Dalam PPL ada Tujuan dan Sasaran, yaitu :
            1.   Tujuan dari kegiatan PPL adalah sebagai berikut :
a.   Membentuk profesionalitas guru atau tenaga kependidikan, baik yang berkenaan dengan latihan mengajar di kelas, pengelolhan administrasi sekolah maupun dalam memecahkan persoalan sekolah.
b.   Memenuhi syarat target kurikulum
            Untuk merealisasikan tujuan tersebut setiap aktivitas PPL harus mengacu pada terbentuknya tenaga kependidikan yang formal.
            2.   Sasaran
            Secara garis besar landasan dari kegiatan PPL adalah sepuluh kompetensi guru, namun dalam rangka pengembangan, maka orientasi kerja PPL diarahkan pada prinsip fungsional artinya peserta harus memenuhi target dalam pencapaian volume kerja seperti yang telah ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan.
            Dalam hal ini sasaran dimaksudkan sebagai program pengalaman lapangan pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesi tenaga kependidikan serta mampu dan tepat menggunakannya dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
            Persiapan Mengajar
            Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Dalam mengembangan persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar. Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran.
            Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap persiapan mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.



            Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan persiapan mengajar, diantaranya :
  1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
  2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
  3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
  4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
            Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching) atau moving class.
            E. Mulyasa (2003) menyebutkan bahwa guru profesional harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis, karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan mengajar merupakan bentuk dari “profesional accoutability”. Dengan mengutip pemikiran Cythia, E. Mulyasa (2003) mengemukakan bahwa persiapan mengajar akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, dengan mengutip dari Joseph dan Leonard, dikemukakan bahwa : “ teaching without adequate written planning is sloppy and almost always ineffective, because the teacher has not thought out exactly what to do and how to do it.”

Dan dalam PPL biasanya kita di suruh membuat RPP untuk kegiatan belajar siswa. Nah, untuk membuat RPP kita harus mengacu dengan silabus yang ada. Di bawah ini ada contoh silabus, yang mungkin bisa berguna bagi anda.


Klik di sini
                 Semester Satu
                 Semester Dua
              


         



Add to Google Reader or Homepage

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tags

Blog Archive