PPL, wah jika anda
seorang mahasiswa pasti tahu apa itu PPL. Yupz, Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah kegiatan pengalaman lapangan yang diarahkan untuk menunjang dan
memperkuat ketrampilan mahasiswa melalui mata. PPL di laksanakan oleh mahasiswa
FKIP sebelum menjadi guru sebenarnya. Dalam PPL ada Tujuan dan Sasaran, yaitu :
1.
Tujuan dari kegiatan PPL adalah sebagai berikut :
a. Membentuk profesionalitas guru atau tenaga
kependidikan, baik yang berkenaan dengan latihan mengajar di kelas, pengelolhan
administrasi sekolah maupun dalam memecahkan persoalan sekolah.
b. Memenuhi syarat target kurikulum
Untuk merealisasikan tujuan tersebut setiap aktivitas PPL
harus mengacu pada terbentuknya tenaga kependidikan yang formal.
2.
Sasaran
Secara garis besar landasan dari kegiatan PPL adalah
sepuluh kompetensi guru, namun dalam rangka pengembangan, maka orientasi kerja
PPL diarahkan pada prinsip fungsional artinya peserta harus memenuhi target
dalam pencapaian volume kerja seperti yang telah ditentukan oleh sekolah yang
bersangkutan.
Dalam hal ini sasaran dimaksudkan sebagai program
pengalaman lapangan pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yang
diperlukan bagi profesi tenaga kependidikan serta mampu dan tepat
menggunakannya dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah, baik
di sekolah maupun di luar sekolah.
Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan
jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang
dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan
dengan pembentukan kompetensi. Dalam mengembangan persiapan mengajar, terlebih
dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat
dalam persiapan mengajar. Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan
langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan
teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar
dan situasi pembelajaran.
Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar
yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus
dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa
peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut
merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap persiapan
mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membentuk
kompetensi peserta didik.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan persiapan mengajar, diantaranya :
- Kompetensi
yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, makin konkrit
kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
- Persiapan
mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
- Kegiatan-kegiatan
yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
- Persiapan
mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas
pencapaiannya.
Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di
sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching)
atau moving class.
E. Mulyasa (2003) menyebutkan bahwa guru profesional
harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis,
karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan mengajar
merupakan bentuk dari “profesional accoutability”. Dengan mengutip pemikiran
Cythia, E. Mulyasa (2003) mengemukakan bahwa persiapan mengajar akan membantu
guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik
dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, dengan
mengutip dari Joseph dan Leonard, dikemukakan bahwa : “ teaching without
adequate written planning is sloppy and almost always ineffective, because the
teacher has not thought out exactly what to do and how to do it.”
Dan dalam PPL biasanya
kita di suruh membuat RPP untuk kegiatan belajar siswa. Nah, untuk membuat RPP kita harus mengacu dengan silabus yang ada. Di bawah ini ada contoh silabus, yang mungkin bisa berguna bagi anda.
Klik di sini
Semester Satu
Semester Dua
Klik di sini
Semester Satu
Semester Dua
0 komentar:
Posting Komentar